Kenapa Konten Kamu Aman Tapi Tetap Nggak Dimonetisasi? Ini Penjelasannya

Gambar
Brand Safety: Kenapa Konten Kamu Nggak Dimonetisasi Meski Viral Di dunia kreator digital, banyak yang merasa: > "Konten gue rame kok. Kok tetep nggak dimonetisasi?" Atau lebih frustasinya lagi: "Kenapa akun orang lain bisa balik jalan, tapi akun gue stuck?" Jawaban singkatnya: karena bukan cuma soal rame. Tapi soal aman. --- 🔐 Apa Itu Brand Safety? Brand Safety adalah sebuah sistem atau kebijakan dari platform (seperti TikTok, X, Instagram, YouTube, dll) untuk melindungi reputasi brand atau pengiklan dengan memastikan iklan mereka hanya muncul di konten yang dianggap aman, netral, dan tidak berisiko secara citra. --- 🎯 Tujuannya: Agar iklan nggak tampil di konten yang bisa merusak nama baik brand, seperti konten kekerasan, pornografi, ujaran kebencian, atau bahkan konten yang terlalu emosional atau memicu kontroversi. ~~~ 🤔 Bedain Yuk: Brand Iklan Platform vs Brand Endorse Langsung Di dunia konten, banyak yang mikir: > "Kan banyak brand yan...

Bluesky vs Twitter: Siapa yang Bakal Menang di Timeline Lo?


Oke, jadi lo pasti udah denger dong soal Bluesky—platform medsos yang awalnya anaknya Twitter, tapi sekarang malah jadi saingannya. Nah, baru-baru ini Bluesky lagi naik daun banget, apalagi abis pemilu di AS kemarin. Pas Twitter (eh, sekarang namanya X) ditinggal ribuan user, Bluesky malah dapet bonus: pemakai harian naik 500%! Gila gak tuh?

Kenapa Orang Mulai Pindah?

CEO-nya Bluesky bilang banyak orang yang mulai capek sama medsos yang itu-itu aja. Toxic lah, isinya iklan mulu lah, drama gak abis-abis. Jadi, banyak yang migrasi bareng-bareng ke Bluesky, kayak eksodus ramean gitu. Pas temen lo cabut, lo ikut juga. FOMO bro!

Platform Bebas, Gak Ada Raja

Bluesky tuh beda karena dia desentralisasi. Artinya? Data lo gak dipegang sama satu bos gede, tapi bisa disimpen di server sendiri. CEO-nya ngomong, “Gak seharusnya satu orang doang yang punya kuasa ngatur omongan semua orang.” Bahkan dia bilang, jangan percaya sama dia juga. Keren gak sih? Kayak, “Gue bikin ini buat lo, bukan buat gue.”

Anti-Miliarder Club

CEO-nya juga nge-roast cara main medsos sekarang, yang katanya cuma jadi kerajaan buat orang kaya. Dia ngasih contoh Zuckerberg yang pamer kaus “Zuck or Nothing.” Di Bluesky, gak ada tuh model-model raja medsos. Gak ada satu orang yang bisa nyetir semuanya.

Bisa Lo Atur Sendiri

Yang bikin Bluesky makin keren, lo bisa atur sendiri algoritma sama filternya. Mau timeline bersih dari drama? Bisa. Mau moderasi sendiri? Hayuk. Tapi ya, kalau gak puas sama sistem mereka, lo bahkan bisa bikin versi lo sendiri. Custom banget.

Moderasi Itu Susah, Tapi Penting

Tapi ya, ngatur orang di internet tuh susah bro. CEO-nya ngaku moderasi itu ribet, tapi penting biar semua orang nyaman. Mereka udah pake sistem otomatis, tapi tetep butuh manusia buat mutusin mana yang toxic beneran. Padahal karyawannya cuma 21 orang, tapi yang pake? 34 juta! Pantes mereka mikir buat cari duit dari langganan, bukan dari iklan.

Iklan? Santai Aja, Gak Ujug-Ujug Muncul

CEO-nya tuh agak antiiklan. Dia bilang medsos sekarang tuh kayak negara nemu minyak, terus ketagihan. Di Bluesky, mereka gak pengen timeline lo isinya jualan semua. Kalaupun nanti ada iklan, katanya bakal datang dari aplikasi lain, karena Bluesky itu kayak ekosistem, bukan satu app doang.

Misi Hidup, Bukan Cuma Cuan

Buat si CEO, ini bukan cuma kerjaan. Dia emang dari dulu aktivis digital yang pengen teknologi bisa ngasih kekuatan ke orang biasa, bukan malah bikin kita jadi produk buat dijual ke iklan. Misinya tuh simple: bikin internet jadi tempat yang sehat dan fair.

Akhir Cerita?

Bluesky punya niat baik dan konsep yang beda. Tapi ya, bisa gak ngalahin Twitter/X yang udah gede banget? Kita liat aja. Mungkin masa depan media sosial emang ada di tangan platform yang kasih kendali balik ke pengguna.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Minat Dulu, Baru Baca: Realita yang Sering Kita Lupakan

Trust Issue atau Caper Berkedok Luka?

Naiknya Konten Buatan AI: Sekilas Tentang Teknologi VO3 dari Google