Trust Issue atau Caper Berkedok Luka?
Gue gak masalah sama orang-orang yang punya trauma dan luka. Gue paham, gak semua orang bisa sembuh dengan cara yang sama, dan gak semua luka harus kelihatan biar dianggap nyata. Tapi belakangan ini, istilah trust issue makin hari makin kehilangan makna. Bukan karena kondisi itu gak ada—tapi karena terlalu banyak yang pakai istilah itu buat branding diri di media sosial. Kapan terakhir kali lo lihat seseorang bilang, “gue trust issue,” lalu diem dan berusaha menyembuhkan diri secara sehat? Gak banyak. Yang lebih sering gue lihat adalah: orang ngumbar trust issue-nya di caption, story, bahkan postingan panjang, seolah semua orang harus maklum dan ngasih validasi. Padahal, orang yang bener-bener punya trust issue itu biasanya gak terlalu cerewet di depan publik. Mereka sibuk ngurusin luka mereka sendiri. Sibuk bertahan, bukan sibuk cari simpati. Mungkin mereka gak ngomong ke banyak orang, mungkin mereka gak bilang kalau mereka takut, sakit, atau merasa kesepian. Tapi mereka punya cara se...
Komentar
Posting Komentar