Kenapa Konten Kamu Aman Tapi Tetap Nggak Dimonetisasi? Ini Penjelasannya

Gambar
Brand Safety: Kenapa Konten Kamu Nggak Dimonetisasi Meski Viral Di dunia kreator digital, banyak yang merasa: > "Konten gue rame kok. Kok tetep nggak dimonetisasi?" Atau lebih frustasinya lagi: "Kenapa akun orang lain bisa balik jalan, tapi akun gue stuck?" Jawaban singkatnya: karena bukan cuma soal rame. Tapi soal aman. --- 🔐 Apa Itu Brand Safety? Brand Safety adalah sebuah sistem atau kebijakan dari platform (seperti TikTok, X, Instagram, YouTube, dll) untuk melindungi reputasi brand atau pengiklan dengan memastikan iklan mereka hanya muncul di konten yang dianggap aman, netral, dan tidak berisiko secara citra. --- 🎯 Tujuannya: Agar iklan nggak tampil di konten yang bisa merusak nama baik brand, seperti konten kekerasan, pornografi, ujaran kebencian, atau bahkan konten yang terlalu emosional atau memicu kontroversi. ~~~ 🤔 Bedain Yuk: Brand Iklan Platform vs Brand Endorse Langsung Di dunia konten, banyak yang mikir: > "Kan banyak brand yan...

WTF Kok Mahal Harganya?

 Kemarin ada kejadian yang menurut gue ini agak norak dan ya wow aja gitu.


Kejadiannya di tempat fotocopy an gitu.

Ceritanya gue mau beli pulpen. Ya pulpen yang enak buat nulis gitu, yang ada minyaknya. Lo pasti tau. Cuma gue gak paham sama merk-merknya.

Gue paling minus kalo ngomongin merk-merk barang gitu. Gue gak terlalu mikirin merk apa pun yang gue pakai. Kecuali sepatu, handphone udah paling itu doang sih. Kalo baju sama celana sih bebas aja. Menurut gue merk terkenal atau enggak itu nggak penting, yang penting kenyamanannya.

Nah gue kan ke fotocopy an nih, niat mau beli pulpen yang ada minyaknya itu, yang tipis.

Gue udah nemu tuh, pulpen item.

Gue nanya, harganya berapa. Dari rumah gue udah mikir paling gak sampe sepuluh ribu, pikir gue.

Taunya pas di sebutin sama kang fotocopy annya, dua lima.

Gue pikir dua lima itu, dua ribu lima ratus.

Anjir murah banget, gue pikir lima ribu. Akhirnya gur keluarin duit dua puluh ribu dari kantong gue.

Pas gue serahin, eh dibalikin. Katanya dua lima, kata masnya.

Iya dua ribu lima ratus kan? Kata gue.

Bukan, dua puluh lima ribu.

Bangsat, pulpen apa dua puluh lima ribu. Gue pikir dua ribu lima ratus, mana itu gue cuma bawa duit pas dua puluh.

Akhirnya ya gue ngalah, milih yang murah aja. Dapet harga empat ribu, tapi warna biru.

Anjing, baru kali ini gue ngeliat pulpen mahal gitu. Ada sih pulpen yang lebih mahal. Cuma tampilannya ini loh kayak pulpen lima ribuan. Alias gak cocok buat harga segitu untuk seonggok pulpen.

Tapi gak apa apa, siapa tau besok gue bisa beli lima pulpen gitu.

Cuma gue heran, duit segitu cuma dapet pulpen satu biji. Kan sayang ya, mending buat beli cilok dapet ada tuh 5 bungkus, kenyang lagi.

Udah ah. Ngaco hahahahaha...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Minat Dulu, Baru Baca: Realita yang Sering Kita Lupakan

Trust Issue atau Caper Berkedok Luka?

Naiknya Konten Buatan AI: Sekilas Tentang Teknologi VO3 dari Google