Trust Issue atau Caper Berkedok Luka?

Gue gak masalah sama orang-orang yang punya trauma dan luka. Gue paham, gak semua orang bisa sembuh dengan cara yang sama, dan gak semua luka harus kelihatan biar dianggap nyata. Tapi belakangan ini, istilah trust issue makin hari makin kehilangan makna. Bukan karena kondisi itu gak ada—tapi karena terlalu banyak yang pakai istilah itu buat branding diri di media sosial. Kapan terakhir kali lo lihat seseorang bilang, “gue trust issue,” lalu diem dan berusaha menyembuhkan diri secara sehat? Gak banyak. Yang lebih sering gue lihat adalah: orang ngumbar trust issue-nya di caption, story, bahkan postingan panjang, seolah semua orang harus maklum dan ngasih validasi. Padahal, orang yang bener-bener punya trust issue itu biasanya gak terlalu cerewet di depan publik. Mereka sibuk ngurusin luka mereka sendiri. Sibuk bertahan, bukan sibuk cari simpati. Mungkin mereka gak ngomong ke banyak orang, mungkin mereka gak bilang kalau mereka takut, sakit, atau merasa kesepian. Tapi mereka punya cara se...

Bengong

Jujur, kadang aku sangat membenci hujan.
Kadang juga sangat menyukainya.
Bagiku saat membenci hujan, seolah ia bagai penghalang kegiatanku, perusak suasana, perusuh kedamaian.
Tapi disisi lain, aku kadang sangat merindukan hujan.
Sebab hujan membawa ketenangan didalamnya.
Tak ada salahnya menyukai hujan. Tapi bukan hujan yang amat lebat yang disertai angin dan badai besar. Sungguh aku tak menyukainya. Malah takut. Sebab itu yang membuatku membencinya. Entahlah.
Aku menyukai rintik hujan yang menenangkan.
Kadang ia bisa membawaku kedalam alam bawah sadarku.
Ketika hujan datang rintik-rintiknya kuperhatikan.
Dalam diam aku memikirkan segala sesuatu yang ada dikepalaku ini.
Semuanya terbuka, memori masa lalu, yang sedih, yang bahagia, yang pilu, yang cerah, yang menyenangkan. Semua pengalaman bergharga itu muncul ketika aku bengong.
Bengong mengingat semua kenangan yang sudah terekam dalam pikiran.
Tak ada salahnya menyukai hujan. Toh sejak kecil dulu sering main hujan-hujanan. Sampai-sampai setelahnya pasti badan meriang. Dan besoknya terpaksa ijin untuk tidak berangkat sekolah.
Aku senang sekarang bengong saat hujan. Apa lagi kalau ditemani kopi atau teh manis. Rasa-rasanya hati dan pikiran tenang.

Terimakasih tuhan telah menciptakan hujan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cuma Nyebar link, Lo Bisa Dapet Tambahan Cuan! Baca Tutorial Lengkapnya!

MANIS ASIN HIDUP (Cerpen)

3 SERANGKAI [UNDANGAN PESTA]