Copywriting: Seni Jualan Lewat Kata-Kata

Gambar
Pernah nggak sih, pas scroll media sosial, tiba-tiba liat iklan yang bikin kamu kepo banget, terus tanpa sadar malah ngeklik? Atau pas baca deskripsi produk, kamu langsung mikir, “Wah, gue butuh ini!”? Nah, itu namanya kekuatan copywriting. Copywriting itu nggak cuma sekadar nulis biasa, bro/sis. Ini adalah seni menjual lewat kata-kata. Kalau beneran jago, tulisanmu bisa bikin orang yang awalnya cuma mampir doang, jadi langsung checkout barang! Menarik, kan? Copywriting Itu Apa, Sih? Oke, kita bahas dari dasarnya dulu. Copywriting itu intinya adalah teknik nulis buat bikin orang ngelakuin sesuatu. Misalnya: Beli barang. Klik tombol subscribe. Ikut daftar event. Biasanya copywriting muncul di mana-mana: iklan, deskripsi produk, email promosi, bahkan caption IG. Beda sama content writing yang lebih banyak kasih info atau cerita, copywriting punya satu tujuan utama: ACTION. Contoh simpel: Content writing: Artikel blog berjudul “Tips Rawat Kulit Glowing Ala Artis Korea”. Copywr

BENGONG-BENGONG BERMAKNA

 Hujan?

Asik waktunya me time dirumah, ya bengong-bengong bermakna kalau menurutku. Bengong dikala hujan itu asik banget. Apalagi yang lagi dirumah, sambil ditemani kopi hitam atau teh manis panas yang masih ngebul-ngebul itu nikmat banget. Dari balik kaca ruang tamu, ngeliatin rintik hujan yang turun dari langit yang gelap. Diikuti kilat yang bikin kaget dan juga suara petir yang bikin loncat kadang itu membuyarkan semua lamunanku. Tapi aku menikmatinya. Kenapa? Karena ya aku lebih suka suara hujan ketimbang kebisingan motor dijalanan itu. Beruntungnya rumahku jauh dari jalanan jadi suara motor dan mobil sedikit sekali. Lebih keganggu sama suara tetangga sih. Iya ini masalah semua orang, suara tetangga emang bikin gak konsenterasi. Melebihi suara petir dan kilat yang bikin buyar segala pikiran yang lagi encer-encernya ini.


Hujan juga menjadi sarana diriku meditasi. Bisa juga jadi sarana diriku menenangkan diri, selain ada olahraga yang bernama yoga untuk nenangin pikiran, aku lebih memilih bengong dikala hujan saja. Itu sudah lebih dari cukup untuk kembali melupakan pikiran yang mengganjal dan meluapkan pikiran yang mengganjal. Bengong dan menulis beberapa kalimat pas lagi hujan deras rasanya tenang juga. Suara hujan itu emang asyik dan nenangin banget. Boleh dicoba buat kalian buktikan sendiri. Aku mulai menyukai hujan pada saat aku mulai gemar membaca buku. Juga alasan lain kenapa aku suka hujan ya karena suasananya enak untuk menulis. Dan kenapa lagi aku menyukai hujan, ya karena hujan suasananya enak untuk menuangkan segudang pikiran yang mengganjal dan apapun hal yang aku pikirkan untuk ku tulis nantinya.


Aku mulai suka menulis sejak aku mengenal aplikasi sosial media bernama twitter, dari situ aku juga suka baca buku. Karena disana banyak sekali penulis dari buku-buku yang berjejer di gramedia. Dan dari twitterlah aku punya banyak teman. Lebih suka menyendiri dan juga bengong sendiri, eh bengong-bengong bermakna. Jangan salah ya, bengongnya bukan bengong kesurupan, tapi bengong bermakna, bengong mikir. Jadi aku bersyukur di sosial media twitter ketemu sama orang-orang baik. Dan juga dari aplikasi itu aku tau dan tertarik dengan dunia nulis. Aku ingin menulis apapun yang aku mau. Walaupun ya tulisanku gak ada yang baca, masih berantakan, acak-acakan, ngawur, asal-asalan, gak beraturan dan juga yang pasti gak menarik untuk dibaca.


Nah kan hujan emang kayak uya kuya, suka ngehipnotis. Yang tadi bahas hujan dan bengong-bengong bermakna, sekarang malah bahas aplikasi pemicu keributan ini. Ya sudah dulu lah sampai besok lagi kalau hujan turun aku mau cerita lebih banyak lagi deh. Buat yang baca ini maafin tulisanku sedikit mengada ada tapi emang ini yang aku rasakan dan aku senang menjalankannya. Meski susah apa susahnya mau belajar sedikit demi sedikit. Nulis semrawut aja semrawut. Apalagi tulisan begini doang, siapa yang mau baca. Kalau gitu pas hujan jangan sungkan untuk bengong.


Bengong-bengong bermakna ya! Terimakasih.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Untuk Kita Yang Terjebak Dogma - Quarter-Life Crisis

MANIS ASIN HIDUP (Cerpen)

MELUKIS DUNIA DENGAN IRAMA KATA