Mungkin bukan cuma kamu yang bahagia, tapi aku akan merasakan apa yang kamu rasakan juga. Kalau kamu merasa senang saat membuatkanku makanan setiap hari dengan menu yang berbeda-beda. Diriku akan sangat sibuk melihatmu keteteran membuatkan masakan paling enak menurutmu yang bahkan kadang, mungkin seluruh laki-laki di dunia akan berbohong soal rasa masakan wanita. Demi membuat wanita tidak merasa bersedih. Aku akan sibuk memperhatikanmu sambil tersenyum bahagia. Bagaiamana repotnya kamu memotong sayur, menanak nasi sampai-sampai lupa kalau air sudah mendidih dan kamu belum menyelesaikan memotong sayuran. Dibalik itu, bahagiaku ada untukmu. Akan selalu kuhabiskan setiap masakanmu. Yang kamu buat dengan sepenuh hati dan susah payah itu. Dengan segala tetek bengek yang aku minta, mulai dari cabai, bawang goreng, sambal, dan kerupuk pun kamu penuhi.
Dimanapun kamu sekarang, jaga baik-baik juga dirimu.
Semoga disana kamu juga baik-baik saja. Jangan khawatirkan diriku, disini aku juga sedang belajar memahami apapun yang bisa kupahami. Kalau pun memang benar-benar ada hal yang masih belum kumengerti, bisa kan kamu memberitahuku juga. Begitupun aku, akan selalu belajar memahamimu. Terbukalah, jangan sungkan bicara padaku. Benar katamu, kita memang sama, kita hanya manusia biasa. Yang kadang harus saling mengingatkan satu sama lain. Aku akan berusaha mengingatkanmu dengan kata-kata yang bisa membuatmu selalu ceria, bahagia, dan gembira.
Memang benar tidak selamanya hidup itu akan baik-baik saja. Jika pun nanti akan banyak masalah yang kita hadapi, aku yakin kita pasti akan bisa melaluinya bersama-sama. Tapi untuk saat ini hanya bisa dihadapi sendiri-sendiri. Kamu bilang tidak suka bertengkar dengan kata-kata yang tidak baik, aku akan sangat setuju dengan perkataanmu itu. Semoga saja kita dijauhkan dari yang namanya masalah dan pertengkaran yang saling mencela dan juga saling menyalahkan. Seperti yang aku bilang di awal, kalau salah satu dari kita ada yang salah lebih baik diingatkan. Bukan diperdebatkan. Bisa jadi itu hanya kesalah pahaman. Aku juga tidak ingin saat kita saling marahan, akan ada masa dimana kita tidak akan saling mengobrol satu sama lain. Aku tidak ingin hal itu terjadi dengan kita. Lebih baik apa-apa dibicarakan baik-baik, didiskusikan bersama-sama.
Iya, aku sudah tidak sabar lagi ingin berbagi cerita denganmu. Cerita yang selama ini kualami dan selama ini ingin kamu dengar. Jangan bosan dengan ceritaku. Oh iya, jangan lupa juga kamu ceritakan tentangmu ya. Cerita sepanjang apapun itu akan aku dengar, aku siap menjadi pendengar terbaikmu. Aku siap menjadi tempat berkeluh kesahmu di setiap malam nanti. Kemudian kita akan saling bertukar cerita dan saling berkeluh kesah sama-sama. Menghadapi semua sama-sama.
Jangan sungkan dan jangan malu. Akrablah dengan keluargaku, saudara-saudaraku. Mulailah dari hal kecil, titip salam jangan lupa. Sampaikanlah juga salamku kepada ibu dan ayahmu disana. Siap sekali aku membantumu, mendekatkan tali silaturahmi dengan keluargaku disini. Jangan egois ya, bantu juga diriku untuk lebih dekat dengan ibu dan ayahmu. Jangan lagi bersedih, semoga semua luka yang telah kamu terima bisa sembuh ketika kita bersama-sama.
Ibumu benar, doaku masih sama seperti apa yang kamu kira. Semoga-semoga yang kamu semogakan selalu kudoakan setiap malam. Kamu berharap aku seperti ayahmu, ya mana mungkin juga. Bagiku menjadi ayahmu akan terasa sulit, bahkan rumit. Aku hanya ingin menjadi sosok yang diharapkan olehmu saja. Ya benar juga, memang kamu gak akan pernah bisa menandingi kasih sayang ibuku. Tapi harapanku kamu bisa menyayangiku apa adanya. Jadilah versimu sendiri juga ya. Boleh juga katamu. Menjadikanmu yang kedua setelah ibuku, bukan yang lain. Itu harapanmu yang akan aku amini.
Semoga saja ya kita segera bertemu, entah kapan. Aku juga ingin melalui semuanya denganmu. Mulai dari saat ini. Jangan bosan-bosan.
Sekian.
Komentar
Posting Komentar